EdukasiLamonganPemda

Peringati Hardiknas 2023, Lamongan Launching Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal

Garudatoday.com, Lamongan – Semarakkan Hari Pendidikan Nasional 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan launching Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal (Kulambakekal). Kurikulum khusus Kabupaten Lamongan tersebut, memiliki tujuan utama untuk membentuk generasi bangsa yang berwawasan global dan bangga akan kearifan lokal.

Sebagai kurikulum pertama di Indonesia, Kulambakekal akan diimplementasikan berseiringan dengan kurikulum merdeka belajar. Karena sesuai dengan tujuan dari kurikulum merdeka belajar, yakni menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak bangsa.

“Bidang pendidikan harus fleksibel terhadap kemajuan zaman. Melalui kurikulum merdeka belajar yang dilengkapi dengan Kulambakekal akan mencetak sumber daya manusia yang unggul dalam wawasan global dan lekat dengan jiwa kearifan lokal,” jelas Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dalam sambutannya  saat bertindak sebagai inspektur upacara Hardiknas 2023, Selasa (02/05/2023) di Alun-Alun Lamongan.

Sesuai dengan arahan Bupati yang akrab disapa Pak Yes, poin-poin yang termuat dalam Kulambakekal terdiri dari kearifan lokal ,mulai dari sektor makanan khas, adat, tradisi, tarian daerah, nyayian daerah, dan lainnya. Semua poin yang tercantum akan dijadikan mata pelajaran sejak tingkat usia dini (PAUD).

“Kami inovasikan kurikulum ini untuk membekali anak-anak di Lamongan agar lekat dengan budaya dan tradisi yang ada di Lamongan. Hal tersebut merupakan upaya mendidik anak agar berjiwa nasionalisme,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Munif Syarif.

Akan diterapkan pada tahun ajaran 2023/2024, Kulembakekal disusun oleh Tim Tujuh yang terdiri dari praktisi, akademisi, guru paud, pengawas, penilik, serta seluruh OPD yang ada di Lamongan.

“Selain dengan Tim Tujuh, penyusunan Kulembakekal ini, kami koordinasikan bersama seluruh OPD. Seperti dengan Disperindag kami koordinasikan tentang makanan khas Lamongan, saat di Disparbud kami koordinasi terkait kebudayaan yang ada di Lamongan,” tambah Munif.

Adapun bentuk refleksi merdeka belajar di Lamongan lainnya, diantaranya ialah menghadirkan program pendidikan terintegrasi dan gratis (Perintis) sebagai bentuk fasilitasi pendidikan bagi masyarakat yang kurang sejahtera dan pemaksimalan kapasitas pengajar dengan memberikan pendidikan lanjut untuk tenaga pengajar.

Pada kesempatan yang sama juga digelar pameran pendidikan untuk seluruh sekolah di Kabupaten Lamongan yang bertempat di Halaman Gedung Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. Disana seluruh siswa bebas mengekspresikan prestasi mereka melalui karya. *[BP]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button