BeritaBupatiLamonganPeristiwa

Kekeringan, BPBD Lamongan Bantu Air Bersih ke Masyarakat

Garudatoday.com, Lamongan – Menghadapi musim kemarau dibeberapa wilayah Lamongan yang berdampak pada kekeringan, Pemerintah Kabupaten Lamongan distribusikan 5 armada tangki air berkapasitas 5000 dan 6000 liter, serta 4 profiltank kapasitas 1.200 liter, dan 40 jerigen kapasitas 20 liter.

Bantuan air bersih yang diberangkatkan secara langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (YES) didepan Pendopo Lokantantra, pada Jumat (07/07/2023) tersebut, dialokasikan ke 3 Desa, yakni di Dusun Puripan, Desa Bedingin, Kecamatan Sugio; serta Desa Katemas dan Desa Kaliwetas, Kecamatan Kembangbahu.

“Ini menjadi salah satu upaya nyata mengatasi kelangkaan air bersih akibat kemarau meskipun beberapa hari ini terjadi hujan kiriman, namun faktanya masih banyak desa yang mengalami kekurangan air bersih,” ungkap Bupati YES

Kegiatan yang merupakan salah satu tanggap mitigasi bencana ini, menurut Bupati YES, akan terus dilaksanakan dilaksanakan dibeberapa wilayah.

“Langkah ini dilakukan terus menerus dan lebih banyak lagi, bukan berarti yang diberangkatkan ini sudah tapi akan terus kita distribusikan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat,” ucap Bupati Yes.

Selain itu, untuk mengantisipasi adanya kekurangan air tanah, Pemkab Lamongan terus berkoordinasi dengan PDAM untuk penyediaan air bersih.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Joko Raharto menyampaikan, saat ini sebanyak 13 kecamatan berpotensi kekeringan, yang tersebar di 69 desa, dan 158 dusun. Sebagai langkah preventif Pemkab Lamongan melalui BPBD akan terus berkoordinasi dengan camat setempat.

“Kami terus berkoordinasi dengan camat-camat itu masyarakat yang barangkali ada yang kekurangan air bersih. Yang kami harapkan pendistribusian air bersih ini dalam jangka pendek ini bisa membantu masyarakat yang kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk jangka panjangnya kami sedang berkoordinasi untuk melaksanakan langkah-langkah kongkrit yang dimana intensitas air hujan setiap tahunnya sama, ini dapat di tahan tidak hilang begitu saja dari desa,” ujarnya. *[BP]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button